Untuk mewakili kamu yang sedang mencintai dalam diam.
Kepada kamu yang namanya selalu ku
elu-elukan dalam angan,
Apa kabar, sudah
terlalu sering menghiasi awal percakapan.
Sehingga mungkin,
bagi kebanyakan manusia, kalimat itu sudah basi
Dan hanya sebuah
tanda basa-basi.
Namun, apa kabar
yang ku maksud berbeda.
Apa kabar yang ku
maksud; lebih luas.
Aku bukan hanya
ingin mendapat jawaban singkat,
Seperti baik
misalnya.
Aku ingin lebih
dari itu.
Aku ingin,
Kau ceritakan
segala keluh dan kesahmu,
Segala amarahmu
yang selama ini sempat membuatmu hancur walaupun hanya sepersekian detik,
mungkin.
Segala yang tidak
akan diketahui orang lain, selain aku.
Bersediakah kau?
Lalu, kamu yang
membaca ini hanya diam.
Tidak tahu harus
merespon apa, katamu aku bercanda.
Katamu semua ini
tidak mungkin.
Kemudian, kamu
pergi dan menganggap semua hanya ilusi.
Aku bertanya pada
diri,
Bukankah ini
sebuah hak asasi untuk jatuh hati kepada siapa saja.
Pada akhir cerita,
yang tak pernah kamu ketahui ujungnya.
Aku telah jatuh
tanpa cinta.
Labels: Sajakku
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home