Hari-hari ke sekian


 

I am trying to write in silence. Hari ini cukup melelahkan namun juga melegakan. Walaupun agak ada gabut-gabutnya dikit dan anxious karena satu dan lain hal yang nggak bisa diutarakan. Dimulai pagi, bangun agak siang karena emang lagi nggak solat subuh, aku memutuskan untuk yoga lewat video youtube. Beberapa hari ini kepengen banget ikut kelas yoga, gara-gara ngelihat temen aku di instagram ikut kelas yoga, tapi setelah aku cari tahu harga per-sesinya, think i am not yet can afford it rn. So, i decided to practice yoga through youtube channel. Karena aku juga lagi merasa pengen jalan keluar, karena barusan beli jaket baru, sih, jadi aku memutuskan buat jalan kaki keluar, sambil mau cari sarapan niatnya, sih. And today, i reached 7000 steps! It was a new experience for my daily walk. Walaupun sebenarnya emang capek banget sih. Tapi jeleknya, sampai kos-kosan aku malah nggak langsung mandi, dan bersih-bersih diri ataupun kamar. Aku malah sibuk scrolling social media sampai azan duhur. Hedeh. Merasa sia-sia keproduktifan pagiku hari ini. Tapi karena emang gabut banget, since i got unemployee again, aku akhirnya main ke kosan Farah dan makan nasi padang bersama. Yaa, 6/10 lah karena rasa kuahnya masih kerasa 'padang'. Not like naspad naspad yang beberapa kali aku makan alias naspad orang jawa. Tapi, belakangan, lagi pengen banget dan manifesting kehidupan beberapa bulan yang akan datang setelah lulus, dapet gaji sendiri, merasa cukup, bisa attend kelas yoga, bisa travelling ke sana kemari pakai duit sendiri, pengen coba ikut hiking. Aaaaaa, imagining the day after today (alias kuliah) is so much fun until you nggak tahu mau kerja apa. Tapi boleh, lah, ya, kita memikirkan dan berimajinasi luas tentang apa hidup yang pengen kita jalani di masa depan. Daripada, daripada nggak punya harapan dan mikirin cinta melulu. Mungkin beberapa hal emang nggak harus kita bawa lari. 

Sejauh ini, aku udah jarang banget nulis maupun journalling di buku biru, salah satu alasannya karena aku malas buat menulis (pegel) dan lain-lain hal yang nggak tahu kenapa aku berhenti menulis keseharianku. Padahal, ternyata menyenangkan juga! Aku sampai lupa kalau ada banyak hal yang mulai aku tinggalkan selepas kebiasaan-kebiasaan baru yang aku lakukan. Kira-kira nanti, aku bakal jadi penulis nggak, ya? Aku bakal kerja di penerbitan nggak, ya? Atau aku bakal bisa kerja di stasiun TV?

Aku nggak menyangka, sih, aku ada di titik ini sekarang. Kayak, waw time flies, and we shouldn't regret anything. Cinta-cinta yang habis belum masanya, pertemanan yang merenggang, kertas-kertas yang terbuang, buku-buku yang tidak selesai dibaca. Semua terjadi dan nggak selalu punya makna. Di semesta yang selalu mendukungku, dan hari-hariku yang ceria ini, walaupun kadang nangis dikit (sebenarnya aku tidak sepositif ini tapi aku mencoba). Beberapa salam yang nggak terbalas juga nantinya akan ada hal-hal yang datang sebagai pengganti yang ke sekian.

Kalau kamu paham apa maksudku, kamu hebat. Soalnya aku asal menulis saja. Dan posisi ini, hidup yang sedang aku jalani ini, peran yang sedang aku jalani, film yang masih saja terus berputar ini, tanpa tanya aku mau apa enggak, ya that's it. Aku menikmatinya. Apapun yang hadir, rasa sakit, kecewa, kebahagiaan, kehampaan, aku belajar menerimanya. Semoga fase ini berlangsung lama lol. Soalnya orang ini kadang mudah switch kepribadian><

Rencanaku ke depan apa, ya, nggak banyak rencana, sih, take the chance. And fake it until you make it. Aku sangat happy karena aku bisa menulis lagi sepanjang ini! Dan bukan tentang kesedihan lmao. Mungkin, blog ini akan menjadi diary keseharianku, kalau aku nggak males.

Comments

Popular posts from this blog

How was your day, Wa?

masa sekarang