Isi kepala.
Perasaan tetaplah perasaan, seberapa dalam kau sangkal, ia tetap akan muncul ke permukaan. Hari ini bisa jadi aku sangat menginginkanmu, boleh jadi esok aku sangat ingin mengabaikanmu.
Kadang, ia sandarkan kesepian pada yang ada. Padahal, nyatanya esoknya sama sekali tanpanya juga nyata.
Kadang ia luapkan amarah dansenang secara bersamaan kepada yang ada. Besoknya ia lupa bahwa ada yang ada.
Happy itu ketika kamu tahu kalo kesedihan berasal dari ekspetasi yang nggak kesampaian. Lalu semenjak itu kamu mulai dapat mengurangi ekspetasi pada beberapa hal, yang kamu pikir kalau diterusin cuma bikin sedih, bikin kecewe.
Ngayal emang enak, kadang bisa bikin senyum-senyum sendiri.
Aku mulai nggak berekspetasi berlebihan, pas aku mulai mikir kesana, abis itu aku ngomong ke diri sendiri. Nggak bakal kejadian, itu cuma ekspetasimu.
Aku udah praktekin, ya dan hasilnya tentu berhasil. Kecewaku dan sedihku tidak sedalam biasanya.
Aku nggak tahu, kenapa aku sering takut sama memori? Memori baik maupun buruk. Di kota-kota tertentu.
Kamu tahu, rasanya pengen lari, lari dari semua perasaan aneh ini, tapi kamu juga tahu, sama aja, dia itu ada di dalam dirimu, pasti kekejar dan ngikutin terus.
Kamu tahu, pengen berdamai tapi nggak tahu gimana caranya?
Sekarang aku lagi aman-amannya, berlindung di sebuah bangunan yang orang sebuah.
Labels: Ngomong Aja
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home