Posts

Showing posts from 2020

days.

Aku suka pagi hari, karena aku tau aku harus bangun lalu melakukan aktivitas. Entah itu cuma nonton, makan, mandi.  Kemudian di pagi menuju siang, aku mulai entah-entah. Memikirkan mengapa hidupku berjalan sangat lamban dan bosan. Questioning, mengapa hidupku kayak gini? Aku mulai enggan beraktivitas.  Aku juga suka malam hari, tandanya habis ini aku harus tidur. Nggak usah mikirin apapun. Tidur. Besok bangun untuk menemui pagi hari yang kusuka, melakukan aktivitas, mandi seperti membuatku lahir kembali haha. Habis itu aku kepikiran lagi, kenapa hidupku seperti ini? Lagi, bertemu malam, aku harus tidur, aku suka.

(Mungkin) memaknai hal kecil.

Image
Rutinitas gue tiap pagi abis mandi yang pasti nggak lupa skincare-an, semata-mata gue paham kulit gue butuh makan alias nutrisi dan harus disayang-sayang haha. Abis skincare-an nih, gue pasti  selfie , awalnya cuma buat mau tau, perkembangan jerawat gue kayak gimana, nambah apa kurang, bekas jerawat gue makin memudar apa ngga, pori-pori gue bersih apa kotor, tapi lama-lama sekarang, gue suka banget merapal ke diri gue sendiri, bersyukur dengan apa yang gue miliki, somethin' like that bullshit "gila cantik banget sih". Bukan gue menyangkal kalau gue jelek, tapi gue emang ngerasa gue cantik hahaha lol.  Bersyukur juga karena, Alhamdulillah gue masih bisa ngerasain cukup dan syukur walaupun kulit gue belom sebagus gimana-gimana, karena menurut sepenglihatan gue, ada orang yang udah cantik dari sananya, dia cantik menurut semua orang, tapi masih belum bisa punya rasa cukup dan syukur atas dirinya, enggak papa. Gue nggak blaming . Itu semua emang namanya proses.  Gue juga sa

Fase

Image
Sebenernya emang semua itu fase, kok. Kayak, chat kalau ada butuhnya doang. Kalau perlu aja. Yaa bagus masih ada yang butuhin, daripada nggak sama sekali, kan. Tandanya disaat mereka ‒temen-temenku, pada kesulitan, di kepalanya langsung keinget, "Oiya wawa pasti tau, wawa pasti bisa jawab ini, wawa pasti paham gimana caranya". Walaupun, kadang aku sebel dan kesel, misalnya lagi pengen chatting seharian sama si A, tapi dia malah gabur-in chat- ku. Padahal, kadang aku juga nggak sadar, bahkan sengaja gaburin  chat  mereka, yaa kadang karena lagi nggak pengen aja, tapi kadang juga karena emang sibuk dan banyak hal lebih penting, sih. It's OK! Aku mulai memahami, sih. Yang pasti, semoga mereka sehat-sehat dan bahagia sedikit sedihnya.  Kalau mau nanya, minta tolong, jangan malu-malu gara-gara udah lama nggak bertergur sapa. Walaupun kadang aku juga greget kalau ada yang minta tolong hal-hal yang sebenernya bisa dicari sendiri di Google:). Tapi, setelah aku tahu ternyata goog

Curhat Minggu Sore

Image
Photo by  Vled Bagacian  from  Pexels . Dari pandemi ini aku banyak belajar, belajar tentang diri sendiri dan lingkungan sekitar. Aku merasa aku ini introvert, karena biasanya untuk nge- charge diri, aku prefer buat menghabiskan hari di kosan sendirian. Tapi semakin ke sini, ternyata semua itu jadi fleksibel. Pandemi ini buat aku seperti kehilangan banyak . Menyadari hal-hal banyak . Ternyata, aku juga perlu untuk nge- charge diri ketemu orang lain, ketemu sekelompok orang yang aku kenal baik. Aku perlu. Meanwhile di kota ini ‒ kota kelahiranku, aku nggak punya seseorang. Hal-hal yang menurutku sangat menyulitkan dan menyakitkan di masa pandemi ini adalah, di sini aku ngga punya siapa-siapa ‒kecuali keluarga, dan kalo aku ke Malangpun temen-temen deketku juga nggak ada. Terus aku harus ke mana? Sama siapa? Inner child aku bilang, aku adalah manusia yang sering merasa kesepian dan kuper. Boleh bilang aku lebay, tapi aku rasa banyak orang-orang di luar sana yang merasakan

Am I exist?

                                                                                                                             Dulu aku sering ngerasa nggak dianggep, transparan, kalo gada aku di circle sma-ku ya gapapa. Nggak ngaruh. Nggak punya power . Karena emang prinsipku less talk sihhh. Aku kayak krisis identitas. Merasa harus exist di setiap kelompok yang aku ada di dalamnya. Padahal bukan itu tujuan seharusnya. Tapi lama-lama aku sadar sih, kita nggak bisa buat semua orang untuk selalu butuh dan ingin ke kita. Gapapa nggak in to semuanya, tapi yang penting ada satu, dua, tiga yang in ke kita. Yang cari kita pas dia butuh. Yang cari kita pas kita nggak ada. Dan harus berani untuk tidak disukai. Dulu aku suka mikir, ah pasti gada yang nggak suka sama aku, aku udah berbuat baik ke semuanya, gak suka perpecahan, love peace, nggak suka nyebelin ke orang lain. Tapi kan, itu pandanganku terhadap diriku sendiri. Dalam pandangan orang lain bisa aja mereka anggap aku sok ba

Isi Kepala (lagi).

Aku gatau, sekarang, saat ini, aku semakin jauh sama temen-temenku. Jauh gak tergapai. Gak connect. Mau ngobrolin apa juga excactly aku udah bosen. Apa lagi bosen aja sih ya. Tapi kok kek geng-geng yang lain masih seru aja ya. Masih ada keterkaitan. Sampe kemaren pas main among us, disuruh ajakin anak-anak, tapi aku bilang lagi berantem, padahal enggak. Cuma awkward aja wkwk. Sebenernya aku tuh ga nyari yang gimana-gimana juga sih. Pada intinya komunikasi aja. Kalau diajak ngobrol nyambung, Nggak kaku-kaku amat kek kanebo, mau belajar tentang apa yang aku suka. Bisa jadi tempat bertukar pikiran. yang... kadang kalo sama temen-temen cewe aku tuh, Fira misalnya, takut, takut ganggu, sibuk gitu keliatannya. Alma.. apalagi alma sok sibuk balesnya lama wkwk. Emang nyari manusia yang into banget sama kita tuh sesusah itu ya? Tiba-tiba kepikiran pas dulu masih sesekolah sama Alma, ngomongin masalah nama Savira dan Safira tuh kalo manggil kerasa mana yang ngomongnya pake v atau f. Ya ke

Isi kepala.

Perasaan tetaplah perasaan, seberapa dalam kau sangkal, ia tetap akan muncul ke permukaan. Hari ini bisa jadi aku sangat menginginkanmu, boleh jadi esok aku sangat ingin mengabaikanmu.  Kadang, ia sandarkan kesepian pada yang ada. Padahal, nyatanya esoknya sama sekali tanpanya juga nyata. Kadang ia luapkan amarah dansenang secara bersamaan kepada yang ada. Besoknya ia lupa bahwa ada yang ada.  Happy itu ketika kamu tahu kalo kesedihan berasal dari ekspetasi yang nggak kesampaian. Lalu semenjak itu kamu mulai dapat mengurangi ekspetasi pada beberapa hal, yang kamu pikir kalau diterusin cuma bikin sedih, bikin kecewe. Ngayal emang enak, kadang bisa bikin senyum-senyum sendiri. Aku mulai nggak berekspetasi berlebihan, pas aku mulai mikir kesana, abis itu aku ngomong ke diri sendiri. Nggak bakal kejadian, itu cuma ekspetasimu. Aku udah praktekin, ya dan hasilnya tentu berhasil. Kecewaku dan sedihku tidak sedalam biasanya. Aku nggak tahu, kenapa aku sering takut sama memori? Memori baik mau

Satu.

Image
                           Ta nggak pernah ingin menyusahkan siapapun. Kalaupun dia bisa lahir di dunia ini dengan usahanya sendiri tanpa bantuan ibu dan bapak. Ta akan sangatlah senang. Ta merasa Ta tidak membutuhkan mereka,  – ibu dan bapak, bagi Ta hanyalah jalan pintas Ta untuk dapat terjun di bumi ini. Bagi Ta, mereka sama saja seperti orang-orang lain yang tidak penting di luar sana. Meskipun, dia sedikit menyangkal, bahwa tanpa mereka, Ta tidak akan hadir di bumi ini.             Jika sekarang Ta punya banyak uang, Ta pasti akan memilih untuk tinggal sendiri, mencari tempat dimanapun ia ingin tinggal. Bukan malah terjebak di atap yang sama bersama ibu dan bapaknya. Ta tidak suka, namun, bukan berarti membencinya. Hanya tidak suka , tolong digaris bawahi. Di dunia ini, ada manusia-manusia yang beruntung, kaya sejak embrio. Alias kaya secara struktural. Lahir dengan menyewa seorang fotografer untuk merekam momen-momen yang akan si bayi kenang saat ia beranjak dewasa, padahal s

Cantik itu..

     Kadang, kita cuma perlu menerima. Bahwa kita nggak secantik orang lain. Bahwa diatas cantik, masih ada yang lebih cantik, diatas lebih cantik masih ada lagi yang paling cantik. Dan diatas paling cantik, masih ada yang puaaaaaaliiiing cantik. Nggak deng, becanda poll HEHE!             Ya emang pada nyatanya gitu kan? Tuhan menciptakan setiap manusia ada bedanya. Nggak ada yang sama 100%. Ada yang cantik rupanya dan ada pula yang tidak. Nggak usah munafik, untuk bilang semua wanita cantik dan semua laki-laki cakep.        Bahkan, ada macam-macam definisi cantik menurutku, cantik yang emang cantik, cantik yang menyenangkan kalau dilihat, cantik karena ngademin kalau dilihat terus-terusan, cantik yang dari keturunannya, atau bahkan cantik karena well known she was pretty.                          To be honest, deep in my heart, aku juga pernah iri, cemburu, dengki sama orang yang lebih cantik dariku –menurutku yaa, karena sebenarnya cantik emang relatif pada pandangan setiap orang. Mu

Ta [yang selalu ingin]

"Emang manusia suka gitu ya, Sa" "Suka gitu gimana maksudnya, Ta?" "Aku capek, Sa, ngomong sama manusia, cerita sama manusia." "Makanya aku lebih suka cerita ke kamu, Sa. Kamu nyata walaupun kelihatannya nggak ada." "Kamu tau, Sa. Itu salah satu alasan kenapa aku ingin mengakhiri hidupku." "Aku sampai gila sendiri, ternyata justru orang terdekatkulah yang menyebabkan munculnya rasa muak dalam hidup." "Aku tidak bisa membencinya, Sa, sampai kapanpun mungkin, aku menyayanginya, ia sahabatku." "Tapi sahabat nggak melakukan hal yang dibenci sahabatnya, Ta." "Pada nyatanya apa? Aku benci, Sa. Untuk berada dalam perasaan ini." "Sa, tetap seperti ini ya, jangan menghakimi aku. Beri tahu aku pelan-pelan kalau aku salah. Aku janji nggak akan marah."

Jeda

You deserve to love. You deserve to someone. No, you aren't deserve this world. But this world deserve someone like you. You are worth.

Paling dan Selalu.

Siapa sih yang nggak mau jadi paling dan selalu di kehidupan seseorang? – paling dicari, paling mengerti, paling tahu, selalu dibutuhkan,  selalu dijadikan tempat pulang. I think most of people ever thought to feeling like this, yeah? Paling tidak sekali dalam hidupnya. Sekarang atau nanti. Tetapi kadang seseorang suka lupa, buat saling – saling menjaga, saling mengerti, saling menjadikan rumah. Kadang, kita terlalu sibuk buat menjadi orang yang paling dan selalu untuk orang lain. Tetapi malah nggak ada waktu dan tempat untuk diri sendiri. Untuk kehidupan kita sendiri. Kadang pula, kita terlalu fokus bangga akan diri kita yang merasa paling dan selalu buat orang lain, padahal itu cuma menurut kita, menurut dia enggak. Kita emang sering, bahkan terlalu sering, hidup dalam garis imajiner kita sendiri. Membiarkan apa-apa itu hadir, bersemayam, menetap, menjamur, menimbun penyakit. Dan kita nikmati luka itu. Diam-diam mencintai, diam-diam merindukan, diam-diam mengharap hadirnya, diam-diam

It still two days. (when quarantine day)

Hai, lo pernah nggak ngerasa, nggak suka sama suatu tempat, tepatnya suatu kota sih. Tapi, lo benci akan ketidak sukaan lo terhadap tempat itu. I love that town. But every I am going to that town, I feel so sad. Sometimes I feel like, I hate when I am going to that town, I became overthinker, I think about many possibility can happen. Even when I am come back from it too. Gue mikirin kenangan gue disana, sama orang yang gue suka, gue gak suka, even gue benci, even tho Idk I hate or love. But, actually, I love that town. I've someone that I am too afraid too loose in that town. Thatsn't he mean too. Mungkin, ya mungkin, karena gue gapunya rumah disana. Gue nggak tahu ketika kesana gue akan berteduh dimana. Yes literally the physical. Duh gue nggak tau gue ngomong apa sih. I've been through so many things. And I don't know, how this anxiety come again. I never like to go home. I never like to watching tv with someone else in. I need to go back.

Ngoceh Pagi-Pagi.

Gue punya analogi baru tentang hidup. Nggak tahu sih, apa relate  sama kalian atau nggak. Jadi gini analoginya, '' If you do not feel precious today. Maybe,  bukan lo yang nggak berharga. Tapi lo cuma belum menemukan tempat yang tepat agar lo bisa dihargai. " Setuju nggak? Karena sometimes , lo tuh ngerasa nggak berharga ya karena ternyata manusia-manusia disekeliling lo, emang faktanya nggak cocok sama lo, emang faktanya peran lo tuh nggak ada di sana, Karena lo berada di sebuah lingkungan yang nggak tepat. Tempat lo seharusnya nggak di sana. Tapi, bukan berarti lo harus meninggalkan apa yang sudah lo jalanin sekarang. Lo hanya perlu meng- explore  hal-hal baru agar bisa menemukan tempat yang cocok sama diri lo. Yang di tempat itu tuh, lo bisa berkembang, lo bisa jadi diri lo tanpa lo takut, lo bisa senang tanpa harus banyak tenaga buat berpura-pura. Di mana lo punya peran disana. Mungkin, bagi sebagian manusia, mereka nggak mencari hal ini. Atau bahkan, mereka i

Recall.

Image
Long time no nge-blog. Sebenernya dari kemarin udah pengen banget nulis disini lagi, tapi karena ada satu dan lain hal, cieelah berasa sibuk banget gue. Padahal yeu, gitu-gitu doang hidup gue. Kuliah pulang - kuliah pulang. Haha. Nggak sih, emang lagi banyak deadline kemarin. Tugas kuliah lah, apalagi coba yang deadline di hidup gue? Mati? Hmm itu deadline juga, sih. Kejar-kejaran ngga tahu ketemunya kapan.  Jadi tuh, gue mau cerita. Kemaren kapan gitu gue sempet gabut banget dan pengen produktif, kan. Akhirnya gue iseng cari tuh di Youtube, cara menjadikan blog gratis biar ada Google AdSense-nya. Nah, iseng lah gue coba. Siapa tahu kan, iseng-iseng berhadiah. Udah tuh gue nunggu sehari apa nggak nyampe sehari ya. Eh nggak bisa, dong. Yahhh, patah hati deh gue. Hmm kayaknya, sih, karena ada beberapa syarat tertentu yang nggak blog gue miliki. Tapi apa itu gue juga ngga paha. Gue belom riset lagi, sihh. Besok-besok, deh gue coba cari lagi.  Terus, sebenernya tuh gue ada blog satu

2020

Hai. Kamu pernah tahu rasanya? Isi kepalamu banyak sekali namun tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Somehow, aku cuma bisa menuliskannya. Ya karena, ya karena public speakingku jelek banget poll. Pengen rasanya bisa bertukar isi kepala, mendebatkan hal-hal seru yang nggak ada ujungnya, membicarakan hal-hal konyol yang cuma kita yang paham. Yaelah, kok aku malah kayak nulis novel roman. Not expected sih, malem ini aku bisa mengatakan sebuah kalimat yang sebelumnya I never tell someone else. Dan ya, walaupun seseorang yang aku kasih tahu itu nggak paham betul maknanya. Tapi, lega nggak sih? Udah bisa bertukar isi kepala sama orang lain? Nggak, serius aku nggak minta dimengerti, dikasih solusi, dikasih wejangan. Aku cuma butuh didengerin. Karena, ya emang sesederhana itu. I feel better, then. Semalem aku bicara sama dua orang teman, dengan beberapa kalimat yang aku copy paste. And I see, I see how they give response. I know I am not alone. I know. But, yes still but, but why I alway